Pages

Tertawa Sedih

Selasa, 10 Januari 2012


Pejamkan mata dan lihat dalam hati
Layaknya suara tawa yang menangis
Kesedihan yang tak kumengerti

Seperti simponi rindu tak berujung
Suara itu masih jelas kurasa
Denting masa lalu yang indah nan terlupakan

Tertawa air mata ini melihat malam tersenyum bersamanya
Memang sakit saat kurelakan malam
Menghilang di tengah kehangatan cinta yang dingin

Seperti sang musafir yang kehabisan perbekalan
Terenyuh bimbang tak tentu arah
Hanya terdengar cinta sebagai penunjuk jalan

1 komentar:

  1. yahh... begitulah cinta... :)
    waktu lah yang akan menyembuhkan..
    #tepuk2 pundak#

    BalasHapus